THINKING
INTROVERT
Intisari tentang anda: Kecerdasan Anda Thinking yang berarti merujuk kepada logika
Anda, yang membuat Anda rasional dan objektif. Kecerdasan tersebut dikemudikan
bergerak dari dalam ke luar, sehingga Anda sanggup menekuni profesi yang
spesifik
Sistem operasi otak berada di : Belahan otak kiri dan lapisan Putih (dalam) Kecerdasan
setara : Belahan TQ (Technical Quotient) Peranan : Expert
(Pakar) Kelebihan : Effective (Output per standar) Target :
Certainty (Kepastian) Harapan : Managing (Pengelolaan) Arah
Merek : Merek pada expertise-nya Tabiat terhadap uang : Berhitung Konstitusi
(Bentuk) Jasmani : Piknis yang tebal Kekuatan Jasmani : Tulang
besar dan kuat Fungsi Tubuh : Tulang bertenaga
Personaliti tetap yang dapat diriset
secara psikometrik : Conventional, On time, Scheduled,
Independent, Focus, Microscopic, Mechanistic, Conventional, Responsible, Scheme
Empat Kata Kunci: Menalar, tulang,
mandiri, mendalam
Cara Belajar: Menalar bacaan untuk mendapatkan logika isi dan
intisarinya Meningkatkan minat belajar: Diberi recognition dari orang
yang dihormatinya. Klu Diri: Mencari TAPAK untuk menekuni
spesialisasinya.
Keutamaan SEKOLAH menuju karir di
INDUSTRI yang sesuai (Prioritas #1) :
Ristek, IT, Pertambangan, Konstruksi, Kesehatan, Garmen
Sekolah menuju PROFESI pilihan
lainnya (Prioritas #2) :
Manajer/Eksekutif/Yudikatif, Manufactur, Bisnis properti, Peternakan, Peneliti,
Fabrikan, Perminyakan, Pengeboran, Programmer, Dokter, Apoteker, Ekonom,
Manajer, Dosen/Guru, Property, Insinyur, Fisikawan, Kimiawan, Konsultan
managemen, Teknokrat, Birokrat, Pajak, Produsen, Quality control, Auditor, Ahli
strategi, Pelatih bola, Pembuat kebijakan, System analyst, Ahli rekayasa,
Developer, Atlit (Pertandingan), dll.
Sisi positif yang perlu dibina dan
hal yang perlu diwaspadai dari anda sendiri: sangat
logis namun jika mentok malah bergantung pada faktor x, mengelola secara hebat
namun penakut untuk keluar dari zonanya, di balik kemandiriannya ia menyimpan
rahasia dan ‘masking’, sebenarnya ia agresif tapi ia ingin ‘diladeni’,
mengadili secara hitam- putih namun mudah diprovokasi, jeli dan objektif namun
terkadang gagal menangkap kontekstualitas gambar besarnya, menjadi mesin profit
yang mahir namun sering terjebak oleh hal-hal sepele.
Penjelasan Hasil THINKING INTROVERT
Ti adalah singkatan dari Thinking
introvert. Jika huruf T berdiri sendiri merupakan identitas sebagai mesin
kecerdasan. Menurut kon- sep STIFIn ragam mesin kecerdasan hanya ada lima, dan
T adalah salah satu diantara 5 mesin kecerdasan tersebut. Identitas mesin
kecerdasan berubah menjadi kepribadian ketika mesin kecerdasan digandengkan dengan
jenis kemudi di belakangnya. Jenis kemudi kecerdasan hanya ada dua, yaitu i
(introvert) dan e (ekstrovert). Dengan demikian Ti su- dah menjadi identitas
kepribadian. T ditulis dengan huruf besar karena pengaruhnya sebagai mesin
kecerdasan lebih besar dari i yang ditulis dengan huruf kecil yang berperan
hanya sebagai kemudi kecerdasan.
Pengertian sederhana dari Thinking
introvert adalah jenis ke- pribadian yang berbasiskan kecerdasan logika yang
proses kerjanya dikemudikan dari dalam dirinya menuju ke luar dirinya.
Kepribadian Ti ini memiliki kekhasan karena memiliki kemampuan menalar secara
mendalam dalam wujud penguasaan teknologi, mesin, dan mekanika yang melebihi
delapan jenis kepribadian yang lain. Kelebihan ini da- pat disepadankan dengan
kecerdasan teknik atau disebut TQ (Technical Quotient).
Sistem operasi pada tipe Ti berada
di belahan otak bagian atas di sebelah kiri atau disebut sebagai otak besar
kiri atau diringkas otak kiri. Pada otak kiri tersebut yang menjadi kemudi
kecerdasannya berada di lapisan putih yang letaknya di bagian dalam. Otak kiri
putih itulah yang menjadi sistem operasi tipe Ti.
Lapisan yang berwarna putih memiliki
tekstur otak yang lebih padat karena mengandung dendrit lebih banyak. Kerapatan
yang le- bih tinggi dibandingkan dengan lapisan bagian luar tersebut membuat
kemudi kecerdasan bergerak dari dalam keluar. Hal ini menyebabkan ‘tuan yang
punya badan’ menjadi membiayai sendiri keperluan untuk memutar kepalanya.
Energi yang datang untuk mengolah otak kirinya datang dalam dirinya sendiri.
Mesin kecerdasan T sesungguhnya
identik dengan tulang. Mereka memiliki tulang yang besar dan kuat. Dengan
bentuk tubuh (konstitusi) yang piknis terlihat unsur tulang secara proporsional
menjadi dominan. Disebut piknis karena ukuran badan volumenya lebih kecil
dibanding tipe lain sementara volume tulangnya paling dominan dibanding tipe
lain. Akibatnya tulang kerangka menyangga beban yang lebih ringan se- hingga
mudah bergerak kesana-kemari. Itulah mengapa disebut piknis. Tipe Ti terlebih lagi
karena ditunjang oleh ketersediaan baterai (charger) yang ada di dalam dirinya
menyebabkan Ti seperti memiliki tulang yang bertenaga. Meskipun proporsi tulang
lebih dominan dibanding ukuran badannya, namun orang T secara umum juga malas
bergerak meskipun
mereka sebetulnya mudah bergerak.
Hal ini disebabkan pada mesin kecerdasn T tenaga yang tersedia cenderung
disedot oleh kepala. Pada- hal penggunaan energi oleh kepala memakan energi
yang besar.
Disebabkan fungsi kepala yang
dominan, tipe T lebih senang jenis pekerjaan yang memerlukan berpikir keras
sehingga dapat menyelesai- kan masalah hingga tuntas. Ia dapat menyusun
serangkaianlogika seba- gai metode untuk menyelesaikan masalah. Hal inilah yang
membuat orang T dianggap bertangan dingin. Setiap masalah yang menjadi tang-
gung jawabnya dapat diselesaikan dengan baik. Kemudian jika kemam- puan kepala
tersebut digabungkan dengan karakter tulang yang kokoh maka akan melahirkan
kepribadian yang teguh dan keras kepala.
Jika tipe T nya dikemudikan dari
dalam ke luar menjadi tipe Ti akan muncul sifat lebih mandiri. Hal itu membuat
Ti menyukai seba- gai orang yang menguasai masalah dan dapat bekerja sendiri
seperti seorang pakar. Kepakarannya menjadi lebih spesifik seperti seorang
spesialis karena cara kerja kemudinya yang datang dari dalam ke luar dirinya
sehingga ia memiliki mesin pendorong sendiri untuk menekuni atau menggali
masalah secara khusus dan mendalam.
Jenis Ti memiliki kelebihan yang
otomatis berfungsi dalam cara kerjanya yang terbiasa efektif. Memperlakukan
pekerjaannya dengan output per standar yang harus tinggi. Pekerjaannya mesti
efektif dan menghasilkan kepastian yang tinggi.Pada akhirnya ia akan mengelola
proses dan menata sistem sehingga pada akhirnya aktivitas berjalan dengan cara
yang penuh kepastian. Target kerjanya menghasilkan kesta- bilan dalam penuh
kepastian. Cara membelanjakan pengeluaran juga harus efektif. Termasuk dalam
berbagi pun tipe Ti sangat berhitung. Ia lebih suka diminta menyumbang pikiran
dibandingkan mengeluarkan uang jika dalam pertimbangannya dianggap tidak
efektif.
Kemampuan pengelolaan tipe Ti sangat
bagus. Ia mampu meng- kalkulasi segala macam unsur yang akan menimbulkan
kesalahan yang diperkirakan mengganggu kerjanya. Dan mencari jalan keluar
setiap masalah dengan belajar kepada informasinya yang direkamnya. Peng-
harapannya terletak pada kemampuan pengelolaannya yang efektif menjalankan
tugasnya sehingga ia semakin layak diberi otoritas yang lebih besar.
Kepakarannya menjadi merek dirinya.
Dengan kepakarannya ia akan ‘kepake’ kemana-mana. Tarif per jamnya menjadi
semakin mahal karena kepakarannya. Masyarakat luas atau pasar pada umumnya akan
menyebut namanya ketika mencari pakar di bidang tertentu.
Jika menggunakan sudut pandang dunia
psikologi (aliran perilaku) kepribadian Ti mesti memiliki sifat perilaku khas
yang dapat dibuktikan dan diukur yang berbeda dari delapan kepribadian yang
lain. Terda- pat sepuluh item yang bisa dibuktikan keberadaannya dan bisa
diukur secara psikometrik. Menurut konsep STIFIn kesepuluh item tersebut
menjadi kepribadian tetap yang tidak akan berubah dan akan selalu eksis seiring
dengan penambahan umurnya. Sepuluh sifat yang tetap tersebut adalah:
conventional, on time, scheduled, independent, focus, microscopic, mechanistic,
conventional, responsible, dan scheme (ba- hasa Inggris dipertahankan supaya
definisinya tidak multi tafsir).
Pada umumnya orang Ti tidak
mengalami masalah dalam hal be- lajar. Pelajaran pada umumnya memerlukan cara
kerja otak yang me- nalar, berhitung, dan menstrukturkan. Pada orang Ti ia
sudah terbiasa
menalar bacaan untuk mendapatkan
logika isi dan intisari bacaannya. Otak kirinya selalu memerlukan ‘fooding’
dalam bentuk selalu berpikir atau pada dasarnya ia suka berpikir, baik diminta
ataupun tidak dimin- ta. Hasil akhirnya menyebabkan orang Ti menjadi orang yang
paling la- hap membaca buku pelajaran dan sekaligus menjadi orang yang tingkat
penguasaannya paling tinggi terhadap isi pelajaran.
Meskipun tidak dimotivasi tipe Ti
sudah dengan sendirinya memi- liki kemandirian untuk belajar. Tetapi untuk
meningkatkan atau meme- lihara motivasinya sebaiknya ia dapat didorong dengan
cara memberi- kan recognisi dari orang yang dihormatinya. Recognisi berbeda
dengan pujian. Recognisi lebih menyerupai sebagai penghargaan atau peng- akuan
bahwa pada dirinya ada kemajuan dan diberikan oleh orang yang dihormatinya,
seperti ibu-bapaknya atau gurunya atau seniornya atau bahkan dari lawan yang
diseganinya.
Prioritas utama jika ingin memilih
jurusan dan memilih profesi sebaiknya diarahkan pada satu diantara enam pilihan
industri berikut ini, yaitu riset dan teknologi, informasi teknologi,
pertambangan, kons- truksi, kesehatan, garmen. Selanjutnya dapat dipilih
diantara pilih- an jurusan atau profesi seperti pilihan berikut ini:
manajer/eksekutif/ yudikatif, manufactur, bisnis properti, peternakan,
peneliti, fabrikan, perminyakan, pengeboran, programmer, dokter, apoteker,
ekonom, manajer, dosen/guru, property,insinyur, fisikawan, kimiawan, konsul-
tan managemen, teknokrat, birokrat, pajak, produsen, quality control, auditor,
ahli strategi, pelatih bola, pembuat kebijakan, system analyst, ahli rekayasa,
developer, atlit (pertandingan), dll.
Mengapa memerlukan dan lain-lain
karena semakin kesini profesi semakin beragam. Namun jika ingin memilih jurusan
ataupun profesi patokan bagi tipe Ti adalah mempertimbangkan empat kata
kuncinya, yaitu: menalar, tulang, mandiri, danmendalam. Artinya jurusan atau
profesi yang dipilihnya didominasi oleh unsur-unsur yang memerlukan daya nalar,
mengandalkan pendirian yang kuat atau bahkan profesi yang betul-betul
mengandalkan tulang dalam pengertian sesungguhnya (spt atlit balap sepeda, tae
kwon do, lari, renang khusus gaya dada, dsb) dan dapat memanfaatkan
kemandiriannya dalam bekerja, serta bidang- bidang yang memerlukan kedalaman
atau spesialisasi seperti insinyur atau teknokrat.
Sebagai pribadi yang utuh tipe Ti
memiliki sisi-sisi diametral se- bagai berikut: sangat logis namun jika mentok
malah bergantung pada faktor x, mengelola secara hebat namun penakut untuk keluar
dari zo- nanya, di balik kemandiriannya ia menyimpan rahasia dan ‘masking’,
sebenarnya ia agresif tapi ia ingin ‘diladeni’, mengadili secara hitam- putih
namun mudah diprovokasi, jeli dan objektif namun terkadang ga- gal menangkap
kontekstualitas gambar besarnya, menjadi mesin profit yang mahir namun sering
terjebak oleh hal-hal sepele.Oleh karena itu perlu berwaspada dengan
kelemahannya dan berusaha mengekploitasi kelebihannya. Biasanya jika
kelebihannya bergerak membaik maka se- cara otomatis kelemahannya tertutup
dengan sendirinya.
Disebabkan karena spesialisasinya,
kepakarannya, kemampuan otak kirinya, kemandiriannya, karakternya yang seperti
tulang (atau iba- rat besi yang kokoh), bahkan keberadaan tulangnya yang lebih
dominan dibanding ukuran badannya menjadikan orang Ti akan jauh lebih sukses
kalau ia memiliki TAPAK untuk menekuni aktivitasnya. Orang Ti jangan
menjalankan usaha yang tidak memiliki tapak/markas/kantor/bengkel permanen
karena akan menyebabkan usahanya tidak stabil dan tidak
terstruktur. Ia harus memulai dari
lokasi tertentu dan menumbuhkem- bangkan hingga besar. Lokasi itulah tapak yang
kan membuat orang Ti meraih TAHTA sebagai kekuasaannya. Kebesaran tapaknya akan
sejalan dengan kebesaran tahtanya atau kekuasaannya. Karena pada dasarnya tipe
Ti memang menjadi orang yang paling bertahta, sepanjang ia beru- saha
mencarinya dimulai dari tapaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar