 |
Biro Iklan Aulia Advertising Tangerang Selatan Telp 081384681151 |
Persembahan ..
Pose foto di media sosial
Berdosanya seorang wanita sepanjang hari hingga akhir zaman
Kicauan merdu seorang yang taat dia berkicau atas kegundahan karena
perubahan zaman. gundah akan kaum perempuan dengan keadaan yang
memprihatinkan para perempuan yang suka memamerkan hasil jepretan kamera
smart phonennya di media sosial. nampak jelas di wajahnya tersirat
kekecewaan menatap kenyataan yang ada, terjadi di kalangan kaum hawa
saat ini dengan nada merdu dan mengandung arti sangat dalam untuk di
terjemahkan dalam bahasa
dia menceritakan saya tidak merasa tertarik sedikit pun dengan perempuan
yang memajang pose foto setengah telanjang ada yang tertutup tapi
memancing nafsu yang melihat bahkan telanjang bulat tanpa sehelai kain
di media sosial dengan kesengajan untuk mendapat kepuasan diri bagi
pemilik foto tersebut , seharusnya mereka berpose wajar sopan itu lebih
terhormat atau tertutup tanpa keinginan atau niatan memancing hawa nafsu
dan lebih menjaga martabat dan kehormatan sebagai perempuan, bukan
calon pasangan baik untuk di pilih karena belum bisa menjaga izahnya
atau Kehormatannya sebagai wanita yang sesungguhnya dan membiarkan
kecantikan dan keindahan tubuhnya dinikmati oleh orang-orang yang tidak
berhak atau orang yang tidak semestinya mengetahui aurat seorang
perempuan.
Seorang perempuan yang menampakkan foto dirinya di media sosial mungkin telah melanggar larangan untuk tidak tabarruj dan sufur.
Tabarruj artinya seorang wanita menampakkan sebagian anggota tubuhnya
atau perhiasannya di hadapan laki-laki asing bukan anggota keluarga atau
sedarah. Sedangkan Sufur adalah seorang wanita menampak-nampakkan wajah
di hadapan lelaki lain. Oleh karena itu Tabarruj lebih umum cakupannya
daripada sufur, karena mencakup wajah dan anggota tubuh lainnya. Yang
semeatinya menjadi barang berharga karena termasuk kehormatan seorang
perempuan
Tabarruj diharamkan dalam syariat berdasarkan ayat al-Qurโan dan juga hadits,
โDan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan
bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.โ (QS.
Al-Ahzab: 33)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu โanhu berkata: Rasulullah shallallahu
โalaihi wa sallam bersabda: โAda dua kelompok penduduk neraka yang belum
pernah aku lihat: kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang
memukuli orang-orang dengannya dan para wanita yang berbaju tapi mereka
telanjang, berlenggak lenggok kepala mereka bagaikan punuk unta yang
bergoyang. Wanita-wanita itu tidak masuk surga dan tidak mendapatkan
baunya padahal bau surga bisa tercium sejauh sekian dan sekian.โ (HR.
Muslim no. 3971 & 5098)
Apabila seorang perempuan menampakkan gambar atau pose foto dirinya di
media sosial lalu dimanakah esensi hijab sebagai al Hayaโ yang
semestinya menjadi kelambu penutup untuk para kaum hawa yang
sesungguhnya atau rasa malu dan bisa disebut penutup kehormatan seorang
perempuan. Sebagai seorang muslimah sejati, tentu saja saudariku akan
berpikir ribuan kali untuk melakukan hal yang demikian di lakukan. Dan
seharunya hijab di gunakan untuk penutup yang baik bukan hanya sebagai
hiasan atau sebagai pelengkap berpakaian karena masih banyaknya kaum
hawa menggunakan hijab tak semestinya yang artinya pengunaan hijab
tidak sesuai dengan kaidah sebenarnya.
Padahal Rasullullah Shallallahuโalaih wa sallam bersabda yang artinya:
โSesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlaq dan akhlaq Islam adalah
maluโ sabda beliau yang lain; โMalu adalah bagian dari Iman dan Iman
tempatnya di Surgaโ.
Allah Azza wa Jalla juga menjadikan kewajiban berhijab sebagai tanda
โIffah (menahan diri dari maksiat) dalam firman-Nya, "Hai Nabi,
katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al Ahzab: 59)
Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan
diri dari perbuatan jelek (dosa), oleh sebab itu โmereka tidak
digangguโ. Maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada
firman Allah โkarena itu mereka tidak digangguโ sebagai isyarat bahwa
mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa
fitnah dan kejahatan bagi mereka. Memancing kejahatan atau kejelekan
yang berakibat celaka dari kedua belah fihak antara pemasang foto dan
yang melihatnya Wallahuaโlam
Apakah anda sudah siap untuk menekan tombol dellet di akun media sosial
anda kawanku yang terdapat pose pose anda yang tak seharusnya di pajang
dan di pamerkan di kalayak umum dan di sebarkan di mefia media sosial ?
Lagian apa untungnya? Apa hanya dengan like dan komentar yang banyak
menjadi kebanggaan saudariku? Jangan berbangga dengan hal itu. Tidak kah
engkau sadari disa yang berakit tercatan dengan jelas oleh malaikat?
Dan dipertanggung jawabkan di akhir hayat nantinya. Marilah mengantinya
dengan yang lain. Agar tidak menjadi bencana bagi kaum hawa sekalian
Redhakah laki-laki yang sudah dipersiapkan Allah untuk menjadi pasangan
hidup anda? Saya sebagai penulis seorang laki laki sayang akan menjawab
dengan tegas TIDAK mungkin saya sebagai kaum adam yang semestinya
mendapat privasi ini. karena mereka lah yang berhak (kaum adam) terhadap
kecantikan yang kamu miliki sesungguhnya?
Ataukuh lebih redha fotomu di lihat jutaan mata? Dan menyebarkan di
seluruh penjuru dan di bagikan lagi dan lagi. Dosa yang beruntun dan
berlipat ganda
Jawabnya: bisa anda bertanya kepada lelaki yang mengerti akan ilmu agama
yang sesungguhnya akan menjadi imam untuk anda dan keluarga. Bukan laki
laki yang pemuja aurat. Yang sudah terlanjur memasang ayolah kita
berbaik diri agar senantiasa kita diliputi kebaikan dan kebaikan yang
sesungguhnya. Berperilaku yang sesungguhnya, mari kita main dengan
aturan yang telah lama di ajarkan dari Tuhan Semesta Alam yang sejuk
menyenjukan ini. Sebagai manusia kita harus saling mengingatkan saling
meluruskan agar mendapat kebahagian yang abadi di akhirat nanti. Tidak
ada sok pintar, tidak ada sok alim yang adalah berbagi kebaikan yang
sesungguhnya.